Nama :
Nurul Janah Syabania
NPM :
26213729
Kelas :
4EB25
Mata Kuliah :
Akuntansi Internasional (Softskill)
TUGAS 4.1
1. Perusahaan Multinasional
Peranan perusahaan Multinational
pada era globalisasi sekarang ini semakin penting dalam bisnis internasional.
Lebih-lebih dengan terbentuknya NAFTA (Nort America Free Trade Agreement) dan
AFTA (Asean Free Trade Agrement), memberikan peluang besar bagi perusahaan
multinasional untuk beroperasi di berbagai negara.
Perusahaan multinasional atau PMN
adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya
sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor
cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana
mereka mengkoordinasi manajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat
besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki
pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat
besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan
untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan
mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi
agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga
pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah
tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional
seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan
pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan
lingkungan yang memadai.
PMN seringkali memanfaatkan
subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang mereka butuhkan.
Perusahaan multinasional pertama
muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang merupakan saingan
berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania.
Perusahaan multinasional awalnya
adalah perusahaan domestic, dengan tingkat pertumbuhannya yang semakin tinggi,
peluang pasar yang dihadapi semakin besar, maka perusahaan akan melakukan
ekspansi ke negara lain atau go internasional. Motivasi perusahaan go
international meliputi:
1. Memperluas pasar.
2. Penggunaan bahan baku dari negara asing,
3. Untuk mempertahankan kelangsungan suplai bahan baku
dari berbagai Negara,
4. Penggunaan teknologi asing
5. Peningkatan efisiensi produksi
6. Menghindari hambatan politik dan peraturan pemerintah
7. Fluktuisasi foreign exchange market
8. Diversifikasi international
Ciri – ciri perusahaan multinasional
1. Lingkup
kegiatan income generating (perolehan pendapatan) perusahaan multinasional
melampau batas- batas Negara.
2. Perdagangan
dalam perusahaan multinasional kebanyakan terjadi di dalam lingkup perusahaan
itu sendiri, walaupun antarnegara.
3. Kontrol
terhadap pemakaian teknologi dan modal sangat diutamakan mengingat kedua factor
tersebut merupakan keuntungan kompetitif perusahaan multinasional.
4. Pengembangan
system managemen dan distribusi yang melintasi batas-batas Negara, terutama
system modal ventura, lisensi dan franchise.
Kelemahan dan Kelebihan perusahaan
multinasional
Kelemahan perusahaan multinasional,
yaitu :
Semakin banyaknya Perusahaan
Multinasional yang didirikan dapat mempengauhi kekuasaan ekonomi negara.
Tetapi, jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak banyak.
Perusahaan Multinasional tersebut
memperoleh hasil berupa :
a. Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada
pemegang sahamnya.
b. Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering digunakan untuk
menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak. Dapat merusak
kehidupan politik dan ekonomi negara.
Kebaikan perusahaan multinasional,
antara lain:
a. Menambah
devisa Negara melalui penanaman di bidang ekspor.
b. Mengurangi
kebutuhan devisa untuk import di sector industry.
c. Memodernisir industry.
d. Ikut
mendukung pembangunan nasional.
e.
Menambah kesempatan kerja dengan
membuka lapangan kerja baru.
2. Perpajakan
Sebuah perusahaan bisa melakukan
bisnis internasional dengan cara mengirimkan barang dan jasa atau dengan
melakukan investasi asing langsung atau tidak langsung. Ekspor jarang sekali
memicu potensi pajak di negara yang melakukan impor, karena sulit sekali bagi
negara pengimpor untuk menetapkan pajak yang dikenakan atas eksportir luar
negeri.Pengelolaan pengungkapan pajak yang efektif atas potensi pajak
memerlukan adanya pemahaman sistem-sistem pajak nasional yang sangat berbeda
dari suatu negara ke negara lain. Perbedaan berkisar dari jenis pajak dan beban
pajak hingga perbedaan dalam penilaian pajak dan filosofi penagihan.
Jenis
Pajak
Sebuah perusahaan yang beroperasi di
luar negeri berhadapan dengan bermacam-macam pajak. Pajak langsung, seperti
pajak penghasilan, mudah untuk dikenali dan biasanya diungkapkan dalam laporan
keuangan perusahaan. Pajak tidak langsung, seperti pajak pemakaian, tidak
terlalu mudah untuk dikenali atau tidak sering diungkapkan. Bisanya pajak
tersebut dimasukkan dalam “biaya dan pengeluaran lain-lain”.
Pajak Penghasilan Perusahaan,
mungkin digunakan secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan bagi
pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya dengan kemungkinan
pengecualian untuk bead an cukai.
Pajak yang dipungut dari sumbernya
adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen, bunga, dan
pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing.
Pajak pertambahan nilai merupakan
pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada. Pajak ini umumnya dikenakan
terhadap nilai tambah dari setiap tahap produksi atau distribusi. Pajak ini
berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan pembelian dari unit penjual
perantara.
Pajak perbatasan seperti bea cukai
dan bea impor umumnya ditujuan untuk menjaga agara barang domestic dapat
bersaing harga dengan barang impor. Dengan demikian pajak yang dikenakan
terhadap impor umumnya dilakukan secara parallel dan pajak tidak langsung
lainnya dibayarkan oleh produsen domestic barang yang sejenis.
Pajak pengiriman merupakan contoh
lain pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini dikenakan terhadap pengalihan (transfer)
objek antarpembayar pajak dan dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap
keputusan bisnis seperti struktur akuisisi.
Beban
Pajak
Perbedaan dalam keseluruhan beban
pajak sangat penting dalam bisnis internasional. Beragam tarif resmi dari pajak
penghasilan merupakan sumber penting perbedaan-perbedaan tersebut. Namun,
perbedaan tarif pajak hanya mengungkapkan sebagian ceritanya. Banyak
pertimbangan lain yang mungkin memengaruhi beban pajak efektif bagi
perusahaan-perusahaan multinasional.
Ketika semakin banyak perusahaan
yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, banyak pula negara yang
memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak efektif jarang
sekali sama dengan tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah tepat untuk
mendasarkan perbandingan antarnegara pada tarif pajak wajib saja. Lagipula
tarif pajak yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang lebih rendah.
Secara internasional beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif
pajak efektif.
Sistem Administrasi Pajak
Sistem penilaian pajak nasional juga
memengaruhi beban pajak relatif. Beberapa sistem yang penting digunakan saat
ini. Untuk memudahkannya, kami hanya akan membahas sistem klasik dan
terintegrasi.
Sistem Klasik
Pajak penghasilan perusahaan pada
penghasilan kena pajak dibayarkan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang
saham.
Sistem Terintegrasi
Pajak-pajak perusahaan dan pemegang
saham diintegrasikan untuk mengurangi atau menghilangkan pajak ganda atas
penghasilan perusahaan.
Insentif Pajak Asing
Banyak negara memberikan insentif
pajak untuk menarik investasi asing. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas
pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau
pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.
Persaingan Pajak yang Berbahaya
Tren diseluh dunia yang mengarah
pada penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak langsung
kompetisi pajak. Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan
bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan
dampaknya berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang
sebenarnya memerlukan pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang
dibutuhkan oleh kalangan usaha.
Penyelarasan Internasional
Dengan adanya perbedaan dalam sistem
pajak di seluruh dunia, penyelarasan global atas kebijakan pajak mungkin akan
berguna. Perusahaan-perusahaan multinasional, yang dibebani oleh perbedaan
pajak-pajak nasional, mengobarkan penekanan atas perbaikan pajak internasional.
Uni Eropa mengeluarkan banyak kekuatan dalam kasus ini karena mereka bekerja
untuk menciptakan sebuah pasar tunggal. Pengenalan Uni Eropa atas mata uang
tunggal; euro, menyoroti perbedaan pajak di antara anggotanya.
Kredit
Pajak Asing
Kredit pajak asing bisa dihitung
sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang
atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya seperti
deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor domestik.
Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri
yang dibayarkan tidak terlampau jelas.
Batasan-batasan
Kredit Pajak
Untuk mencegah kredit pajak asing
yang menutupi pajak-pajak atas penghasilan bersumber domestik, banyak negara
yang menetapkan batasan menyeluruh pada jumlah pajak asing yang bisa
dikreditkan setiap tahun. Amerika Serikat, misalnya, membatasi kredit pajak
hingga pada proporsi pajak Amerika Serikat yang setara dengan rasio penghasilan
bersumber asing kena pajak dari pembayar pajak hingga penghasilan kena pajak
global pada tahun tersebut.
Batasan-batasan kredit asing yang
terpisah berlaku untuk pajak-pajak Amerika Serikat pada penghasilan bersumber
asing kena pajak dari masing-masing jenis penghasilan berikut:
1. Penghasilan pasif (misalnya, penghasilan berjenis investasi,
seperti deviden, bunga, royalti, dan biaya sewa)
2.
Penghasilan umum (semua jenis
lainnya)
Perjanjian
Pajak
Walupun kredit pajak asing
melindungi penghasilan bersumber asing dari pajak ganda (pada beberapa
tingkatan), perjanjian pajak bisa lebih jauh. Para penanda tangan perjanjian
tersebut biasanya setuju mengenai bagaimana pajak dan isentif pajak akan
ditetapkan, dihormati, dibagi, atau bahkan dihilangkan dari pengasilan bisnis
yang didapatkan dalam salah satu yuridiksi pajak oleh masayarakat atau orang
lain. Jadi, sebagian besar perjanjian pajak antara negara penyelenggara dan
negara asal menetapkan bahwa laba yang didapatkan oleh perusahaan domestik di
negara penyelenggraa harus terkena pajak hanya jika perusahaan tersebut bisa
menjaga perusahaannya di sana.Perjanjian pajak juga mempengaruhi pajak pungutan
atas deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara
kepada pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan
timbal balik atas pajak pungutan deviden dan seringkali mengecualikan royalti
dan bunga dari pajak pungutan.
Dimensi-Dimensi Perencanaan Pajak
Dalam perencanaan pajak,
perusahaan-perusahaan multinasional memiliki keuntungan yang nyata atas
perusahaan-perusahaan domestik karena memiliki lebih banyak fleksibilitas
geografis dalam menempatkan sistem produksi dan distribusi mereka.
Pengamatan atas masalah perencanaan
pajak dimulai dengan dua hal dasar :
1. Pertimbangan
pajak seharusnya tidak pernah mengendalikan strategi usaha/bisnis. Kekuatan
keuangan atau operasional dari transaksi bisnis harus berdiri sendiri.
2. Perubahan
hukum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka
panjang
Pertimbangan Organisasional
Dalam mengenakan pajak kepada
penghasilan bersumber asing, banyak yurisdiksi perpajakan yang berfokus pada
susunan organisasional dari suatu operasi asing. Sebuah cabang biasanya
dianggap sebagai perluasan dari perusahaan induk. Maka, penghasilannya langsung
digabungkan dengan penghasilan dari perusahaan induk dan sepenuhnya terkena
pajak pada tahun tersebut. Keuntungan dari suatu anak perusahaan asing biasanya
tidak dikenakan pajak hingga keuntungan tersebut dikembalikan. Pengecualian
pada aturan umum ini dijelaskan dalam bagian selanjutnya.
Jika operasi awal di luar negeri
diperkirakan mengalami kerugian mungkin akan menguntungkan secara pajak apabila
diorganisasikan secara cabang pada tahap awal. Jika anak perusahaan
diorganisasikan di sebuah negara surga pajak yang tidak mengenakan pajak sama
sekali, maka penangguhan pajak akan semakin terlihat menarik.
Perusahaan
Asing Terkendali dan Penghasilan Subpart F
Ingatlah bawah di Maerika Serikat,
layaknya negara-negara lain yang menggunakan prinsip perpajakan global,
penghasilan anak perusahaan asing tidak kena pajak oleh perusahaan induk hingga
dikembalikan sebagai deviden yang disebut juga prinsip pengangguhan.
Tempat-tempat bebas pajak memberikan perusahaan-perusahaan multinasional sebuah
kesempatan untuk menghindari repatriasi dan pajak-pajak negara asal dengan
menempatkan transaksi dan mengakumulasi keuntungan dalam anak perusahaan
“brassplate”. Transaksi-transaksi ini tidak memiliki pekerjaan atau tugas yang
nyata. Penghasilan yang didapatkan pada transaksi tersebut bersifat pasif,
bukan aktif.
Amerika Serikat menutup lubang
kelemahan ini dengan Perusahaan Luar Negeri yang dikendalikan dan provisi laba
Subbagian F. Laba Subbagian F mencakup beberapa pendapatan penjualan dan jasa
dengan pihak berhubungan istimewa.
Keputusan-keputusan
Pembiayaan
Tata cara dimana operasi-operasi
asing dibiayai juga bisa dibentuk oleh pertimbangan-pertimbangan pajak. Hal-hal
lain yang setara, pengurangan pajak dari utang, yang meningkatkan laba setelah
pajak pada ekuitas, meningkatkan daya pikat pembiayaan utang dalam
negara-negara berpajak tinggi. Di mana peminjaman mata uang lokal dibatasi oleh
pemerintah lokal yang memerintahkan adanya tingkat minimum pada infusi ekuitas
oleh perusahaan induk asing, peminjaman perusahaan induk untuk membiayai infusi
modal ini bisa mendapatkan akhir yang sama, berujung pada yurisdiksi pajak dari
perusahaan induk yang mengizinkan agar bunga bisa didedukasi.
Perusahaan afiliasi pendanaan luar
negeri juga dapat digunakan untuk mengalihkan laba dari negara dengan pajak
tinggi yang menjadi lokasi induk perusahaan atau perusahaan afiliasike negara
yang yurisdiksi pajak rendah tempat perusahaan afiliasi yang memberikan
pendanaan.
Penyatuan
Kredit Pajak
Penyatuan penghasilan dari berbagai
sumber memungkinkan kelebihan kredit yang dihasilkan dari negara dengan tarif
pajak tinggi untuk mengurangi laba yang diterima dari wilayah dengan tarif
pajak rendah.kelebihan kredit pajak dapat diperluas untukpajak-pajak yang
dibayarkan berkaitan dengan deviden yang dibagikan oleh perusahaan luar negeri
lapis kedua dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan multinasional.
Menyatukan
Perencanaan Pajak Internasional
Untuk bisa mencapai integrasi
perencanaan pajak internasional, penasihat pajak menyarankan langkah-langkah
berikut:
1. Mencari advis pajak dalam setiap yurisdiksi yang relevan.
2. Mengomunikasikan semua fakta kepada setiap penasihat pajak.
3. Menunjuk
penasihat pajak tunggal untuk berkoordinasi dan menggabungkan advis dari
berbagai yurisdiksi.
4. Menjamin
bahwa rencana pajak sesuai dengan bisnis. Perencanaan pajak lintas negara yang
canggih tidak bisa dibeli begitu saja.
5. Menempatkan semua analisis pajak dalam bentuk tulisan.
6. Berhati-hati dengan dokumentasi transaksi.
7. Mencari
advis hukum berkualitas tinggi untuk setiap posisi pajak yang masuk ke dalam
area abu-abu atau mungkin dianggap agresif.
8. Pertimbangkan bagaimana perasaan Anda jika perencanaan pajak
Anda muncul dalam surat kabar lokal.
Penetapan
Harga Pengiriman Internasional : Variabel-Variabel Yang Menyulitkan
Penetapan harga pengiriman merupakan
sumber yang cukup baru. Penetapan harga di Amerika Serikat berkembang seiring
dengan gerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak bisnis Amerika selama
paruh pertama abad ke-20. Variabel-variabel seperti pajak, tarif, persaingan,
tingkat inflasi, nilai mata uang, pembatasan pengiriman dana risiko politik dan
ketertarikan mitra usaha patungan sangat menyulitkan pengambilan keputusan
untuk penetapan harga pengiriman.
Pertimbangan-pertimbangan
Pajak
Jika tidak
ditiadakan oleh undang-undang,
keuntungan perusahaan biasditingkatkan dengan
menetapkan harga pengiriman untuk memindahkan keuntungan darianak perusahaan
yang berlokasi di negara-negara yang berpajak tinggi ke anak perusahaanyang
berlokasi di negara-negara berpajak rendah. Pengiriman intra
perusahaan didasarkan pada :
harga yang terjaga dan penetapan harga
transfer. Harga terjaga adalah salah satu pihak yang tidak terkait akan
menerima barang sama atau serupa dalam situasi yang sama atau serupa.
Metode-metode penetapan harga terjaga meliputi :
1. Penetapan harga otomatis yang sebanding
2. Penetapan harga jual kembali
3.
Penetapan harga untuk biaya tambahan
Metode-Metode
Penetapan Harga Lainnya
Persetujuan umum yang muncul
diantara pemerintah memandang penetapan harga yang terjaga sebagai
standar yang tepat dalam menghitung
keuntungan untuk tujuan pajak. Namun negara-negara
memiliki pandangan berbeda
dalam menafsirkan dan mengimplementasikan penetapan
harga terjaga. Metode ini merupakan konsep tidak tetap secara internasional.
Otoritas
pajak diseluruh dunia sedang
menyusun aturan-aturan mengenai penetapan harga
pengirtiman yang baru dan meningkatkan daya upaya. Penetapan harga pengiriman
tersebut adalah harga transfer. Dan harga transfer menjadi beban ketetapanutama
yang dirancang untuk memperkecil perpajakan global yang sering menyimpangkan
sistem kontrol multinasional.
Ketika setiap cabang perusahaan
dinilai sebagai pusat keuntungan
tersendiri, kebijakan ketetapan
harga tersebut bisa
menghasilkan ukuran performa yang
menyimpang dimana pada umumnya
menjadi konflik antara target perusahaan
pusat dan cabang.
Perhitungan
Tarif
Tarif barang-barang
impor juga mempengaruhi
kebijakan penetapan hargatransfer perusuhaan multinasional.
Jika sebuah perusahaan mengeksport barang kepadacabang perusahaannya
yang berdomisili disebuah negara bertarif tinggi bisa mengurangibeban tarifnya
dengan menekan harga barang dagangan yang dikirim kesana.
Faktor-Faktor Kompetitif
Untuk menfasilitasi pendirian
cabang perusahaan diluar negeri, perusahaaninduk
bisa mendukung cabang perusahaan dengan memakai faktur pada harga yang
sangatrendah. Semua harga cabang perusahaan ini bisa dihilangkan secara berkala
ketika cabangperusahaan memperkuat posisinya dipasar luar negeri. Sama halnya
harga transfer yangrendah bisa digunakan untuk membentengi usaha yang ada dari
dampak persaingan asingdi pasar lokal atau pasal lainnya: dengan kata lain,
profit yang diperoleh dari suatu Negaradapat menyokong penetrasi kepasar lain.
Untuk memperbaiki akses cabang perusahaan luar negeri dengan pasar modal,
ketetapan harga transfer rendah untuk input dan ketetapan harga transfer tinggi
untuk output bisa menyokong laporan pendapatan dan posisi keuangan.
Kadang-kadang harga transfer dapat digunakan untuk
melemahkan cabang perusahaan pesaing.
3. Harga Transfer
Dalam suatu dunia dengan pasar yang
sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan
harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat
didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan
atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi
penentuan harga.
Harga pasar menunjukan peluang biaya
dengan suatu pemindahan yang tidakmenjual diluar pasar, dan
kegunaan mereka akan mendorong efisiensi kegunaan
darisumber-sumber perusahaan yang
jarang digunakan. Kegunaan mereka
juga disebut konsisten dengan orientasi pusat laba
terdesentralisasi. Harga pasar juga menentukan mana usaha yang dapat
menguntungkan dengan usaha yang tidak menguntungkan, dan lebih mudah untuk
mempertahankan otoritas perpajakan sebagai rentangan harga.
Keuntungan
dari pasar berbasis harga
transfer harus dititik beratkan padabeberapa
kelemahan, salah satunya adalah penggunaan harga transfer tidak
memberikanperusahaan keleluasaan perusahaan untuk menentukan harga untuk tujuan
atau strategipersaingan. Masalah yang lebih mendasar lagi adalah seringnya
tidak ada pasar menengahuntuk produk atau servis yang meragukan. Dalam
perusahaan multinasional transaksidimana perusahaan independen
tidak bertanggung jawab, seperti mengirim sebuah barangberharga,
sangat mengandalkan teknik dari
cabang perusahaan. Biaya berbasis harga
transfer menghasilkan banyaknya keterbatasan, karena :
1. Mudah digunakan
2. Berdasarkan data yang sudah ada
3. Mudah menentukan otoritas pajak
4. Bersifat rutin, dengan demikian membantu menghindari
keretakan internal
Prinsip Arm’s-Lenght
Ciri khas multinasional adalah
sebuah usaha berintegritas cabang perusahaantersebut dibawah kendali dan
berbagai sumber serta tujuan secara umum. Berdasarkan pada prinsip arms length,
dimana harga transfer perusahaan seolah olah terjadi antara pihak yang tidak
berhubungan dalam pasar kompetitif. Beberapa metode basar dalam menetapkan
harga berdasarkan arms price.
Metode Perbandingan Harga Bebas
Dalam pendekatan ini harga transfer
ditentukan dengan mengacu pada harga yangdigunakan
dalam persamaan transaksi
antara perusahaan independen
atau antara perusahaan dan partai ketiga yang tidak berhubungan.
Metode Perbandingan Transaksi Bebas
Metode ini menetapkan transfer aset
tak berwujud. Mengidentifikasi patokan nilai royalti dengan mengacu pada metode
harga transaksi bebas di mana aset tak berwujud yang sama atu serupa telah
ditransfer. Seperti metode perbandingan harga bebas, metode ini membahas
tentang perbandingan harga.
Metode Harga Penjualan Ulang
Metode ini menghitung sebuah harga
arms length yang diawali dengan hargapenjualan akhir dimana barang disebutkan
dijual ke partai bebas. Margin yang tidak tepat untuk menutupi
pengeluaran dan profit normal
kemudian diambil dari harga
ini untuk memperoleh harga transfer antar perusahaan.
Metode Penetapan Biaya Lebih
Merupakan sebuah pendekatan bekerja
maju dimana kenaikan harga ditambahkan untuk biaya transfer cabang perusahaan
dalam mata uang lokal. Kenaikan harga biasanya mencakup:
1. Menghubungkan biaya keuangan yang berkaitan dengan biaya
tambahan eksport,piutang dan asset yang digunakan
2. Persentase biaya yang menutupi produksi, distribusi,
pergudangan,pengapalan dan biaya lainnya yang berhubungan dengan usaha eksport.
Sebuah penyeragaman sering dibuat untuk menggambarkan subsidi pemerintah yang
dirancang untuk membuat biaya produksi kompetitif dikancah pasar internasional
Metode Perbandingan Keuntungan
Menurut metode ini keuntungan antar
perusahaan pada transaksi antar partai yangberhubungan sebaiknya bisa
dibandingkan dengan keuntungan pada transaksi antar partai yang tidak
berhubungan yang melakukan bisnis yang sama dengan keadaan yang serupa.
Metode Pembagian Keuntungan
Metode ini
digunakan ketika patokan produk
atau pasar tidak ada. Pembagian
keuntungan yang dihasilkan pada
transaksi partai yang berkaitan
antar cabang perusahaan dalam gaya arms length. Satu perbedaan
dalam pendekatan ini metode perbandingan pembagian
keuntungan membagi keuntungan
yang dihasilkan oleh transaksi partai yang berkaitan
menggunakan alokasi persentase keuntungan gabungan dari perusahaan bebas dengan
jenis aktivitas dan transaksi yang sama.
Metode Penetapan Harga Lainnya
Kebanyakan negara yang memiliki
undang-undang penetapan harga transfer lebih memilih
metode berbasis transaksi (bisa
dibandingkan dengan harga
bebas, bisa dibandingkan dengan transaksi bebas, harga penjualan
kembali, metode cost-plus) daripada metode berbasis keuntungan (metode
membandingkan profit dan pembagian keuntungan ).
Perjanjian Penetapan Harga Lanjutan
Advance
Pricing Agreements (APAs)
adalah sebuah mekanisme
dimanaotoritas perpajakan dan
multinasional dengan sukarela
merundingkan metodologipenetapan harga transfer yang disepakati dan
mengikat kedua partai. Semua perjanjian ini mengurangi dan menghapus risiko
dalam audit penetapan harga transfer, hemat waktu dan uang untuk multinasional
dan otoritas pajak.
Praktik Penetapan Harga Transfer
Perusahaan multinasional dengan
sangat jelas memiliki berbagai dimensi, sepertiukuran
industri, kebangsaan, struktur
organisasi, tingkat keterlibatan
internasional,teknologi, produk atau
jasa, dan kondisi bersaing.
Namun dalam prakteknya banyak ditemukan keseragaman
dalam penetapan harga transfer.
Masa Depan
Teknologi dan ekonomi global
menantang berbagai prinsip dimana didasarkanpada perpajakan internasional.
Salah satu prinsip ini adalah setiap negara memiliki hakuntuk memutuskan bagi
mereka sendiri seberapa besar penarikan pajak dari masyarakatdan bisnis
kawasanya.
Pemerintah
diseluruh dunia mengharuskan
metode penetapan harga transfer berdasarkan prinsip
arms lenght. Yaitu usaha multinasional dinegara berbedadikenakan pajak jika
mereka adalah perusahaan independen yang menjalankan arms length satu sama
lain.
Bagaimana semua pernyataan ini
menyatakan perpajakan internasional? Apakah perpajakan global sesuai dengan
perusahaan global? Kita telah melihat kerja sama yang lebih hebat dan berbagi
informasi tentang otoritas pajak di seluruh dunia. Mode seperti ini akan terus
berlanjut. Di saat yang sama, para ahli meramalkan sebuah persaingan pajak yang
lebih hebat. Internet memberikan persembunyian dari pajak lebih mudah. Beberapa
peneliti menganjurkan sebuah pajak kesatuan sebagai sebuah alternatif dalam
menggunakan harga transfer untuk menentukan pemasukan yang wajib dikenakan
pajak. Dalam pendekatan ini, keuntungan total multinasional cukup berdampak
bagi negara. Kemudian setiap negara akan mengenakan pajak untuk setiap
keuntungan berapapun jika sesuai. Jelasnya, perpajakan di masa depan akan
menghadapi banyak tantangan dan perubahan.
Sumber :